Analisis Swot Ace Hardwear dan Burger King


Tugas Individu Sebelum UTS

Nama                                      : Ricky Estrada
NPM                                       :1721200053
Kelas                                       : MJ-62
Mata Pelajaran                      : Bisnis Waralaba
Dosen Pembimbing               : Charisma Ayu Pramuditha,M.HRM

Waralaba Ritel Dan Kuliner yang saya pilih Untuk dianalisis adalah

“ACE HARDWEAR Dan BURGER KING”





ACE HARDWEAR




Ace Hardware Corporation adalah perusahaan ritel perabot rumah tangga dan perkakas Amerika Serikat. Perusahaan berbasis koperasi ritel ini berasal dari Oak Brook, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan ini menjadi peritel toko perkakas terbesar di di dunia.
Didirikan pada tahun 1924 sebagai "Ace Stores", perusahaan ini berubah nama menjadi "Ace Hardware Corporation" pada tahun 1931. Jumlah toko Ace Hardware tumbuh secara dramatis setelah Perang Dunia II, menjadikan jumlah penjualan meningkat tiga kali lipat dari tahun 1940-an hingga 1959. Setelah pendiri dan presiden perusahaan ini, Richard Hesse, pensiun pada tahun 1973, Ace Hardware dijual kepada peritel yang ingin menggunakan hak penjualannya, menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan ritel berbasis koperasi. Ace Hardware telah mencatatkan pemasukan hasil penjualan sebesar $1 miliar pada tahun 1985 dan $5 miliar pada 2015. Hingga 2016, Ace Hardware memiliki lebih dari 4.800 lokasi di 60 negara. Ace juga mengoperasikan 17 pusat distribusi di Amerika Serikat, dan tambahan fasilitas distribusi di TiongkokPanama dan Uni Emirat Arab.
Di Indonesia, Ace Hardware (PT Ace Hardware Indonesia Tbk) dimiliki oleh Grup Kawan Lama Sejahtera dan didirikan pada bulan Januari 1995 dengan toko pertama dibuka di Supermall KarawaciTangerang. Hingga saat ini, Ace Hardware memiliki 156 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk toko Ace Hardware terbesar di dunia di Living World Alam SuteraTangerang SelatanBanten.
Komitmen dalam memberikan kepuasan pelanggan secara maksimal dibuktikan dengan penganugerahan Quality Management System ISO 9001-2000 Certificate, membuat ACE menjadi toko perlengkapan rumah pertama yang mendapat sertifikat tersebut di Indonesia. Tahun 2011 ACE juga menerima SERVICE QUALITY GOLDEN AWARD 2011 dalam kategori Modern Home Builder & Retailer, dari SERVICE EXCELLENCE Magazine (Grup Majalah Marketing) & Carre - Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre - CCSL).
ACE berusaha untuk menjadi pemimpin dalam konsep "Do-It-Yourself" (kerjakan secara mandiri), yang berarti, kami tak hanya menyediakan produk, namun juga pengetahuan yang diperlukan dalam memasang, mengoperasikan, serta memelihara produk tersebut dengan tepat - agar didapat nilai manfaat maksimal. Harapan kami, dengan bantuan ACE, semua orang dapat menjadi ahli.
Sementara konsep "The Helpful Place" menjadi jawaban dari beraneka kebutuhan yang jamak ditemui pelanggan sehari-hari. Selain melalui koleksi lengkap produk, ACE HARDWEAR terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik, dari presales hingga aftersales, di antaranya Free Delivery Service, Free Installation, 10 Days Return Policy, Price Guarantee, dan lain sebagainya. ACE menawarkan bukan sekedar transaksi jual beli barang secara konvensional, namun lebih dari itu, pengalaman berbelanja yang memberi nilai lebih (rewarding shopping experience).
Komitmen ACE Hardware Indonesia dalam memberikan kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan juga didukung dengan tersedianya pembelanjaan secara online. Saat ini Anda dapat menikmati kemudahan berbelanja berbagai produk ACE Hardware dengan praktis, mudah dan cepat secara online melalui ruparupa.com selaku anak perusahaan dari PT Kawan Lama Sejahtera.
Tampak sangat jelas betapa Ace Hardware sudah terbentuk menjadi salah satu bisnis yang cukup solid.
Dari sinilah mulai banyak permintaan kerja sama atau kemitraan yang muncul.
Saat ini, yang memiliki 5% atau lebih saham Ace Hardware Indonesia Tbk adalah PT Kawan Lama Sejahtera (59,97%), yang merupakan perusahaan dengan 99,99% sahamnya dimiliki oleh PT Kawan Lama Internusa.
Ace Hardware Amerika sendiri mematok harga cukup tinggi untuk berinvestasi di dalamnya, yakni dengan nilai investasi awal (total dari seluruh investasi, termasuk lokasi, peralatan, supplies, izin usaha, dan modal usaha) berkisar US$272,500 – US$1,561,500 (Rp3,7 juta – Rp 21,4 miliar) dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Net-worth Requirement (Net worth yang harus dimiliki seseorang agar bisa dipercaya menjadi franchisee): US$400,000 (setara dengan Rp5,5 miliar)
  • Liquid Cash Requirement (Kapital likuid yang wajib dimiliki seseorang agar bisa menjadi franchisee): US$250,000 (setara dengan Rp3,4 miliar)
  • Initial Franchise Fee (biaya awal yang harus dibayarkan untuk menjadi bagian sistem waralaba terkait): US$5,000 (setara dengan Rp68,7 juta)
Analisis Swot ACE HARDWEAR :
·         Strengh (Kekuatan)
- Memiliki brand awareness yang kuat dikalangan konsumen
- memiliki citra yang bagus
- Segmen pasar yang luas
- Semangat Kerja karyawan sangat baik dan professional
- persedian stok atau barang sangat lengkap dan memiliki banyak pilihan
- memiliki competitive advantage
- harga yang kompetitif
- memberikan pengalaman berbelanja yang memberi nilai lebih kepada pelanggan seperti pengetahuan dalam memasang, mengoperasikan, serta memelihara produk tersebut dengan tepat agar didapat nilai manfaat maksimal.
·         Weeknesses (Kelemahan)
- Terlalu banyak penumpukan barang yang serupa
- adanya biaya tambahan dalam pengiriman barang
- masih ada barang yang tidak tersusun rapi dan tidak terlihat oleh para konsumen
- beberapa barang masih tidak memiliki harga yang tertera
- kurangnya fasilitas untuk kenyamanan konsumen
·         Opportunities (Peluang)
- Populasi kota yang terus bertambah
- Pendapatan atau gaji UMK terus bertambah sehingga masyarakat cenderung akan membeli kebutuhan dan keinginannya.
- Kelengkapan produk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
- Konsumen bisa lebih mudah mengakses dan berbelanja onlein.
- melakukan ekspansi pasar
- kurangnya para pesaing Khusunya yang menjual furniture dan peralatan rumah tangga.
·         Threats (Ancaman)
- Munculnya para pesaing dengan produk yang serupa dipasar.
- Harga para pesaing cukup kompetitif
- Adanya pesaing yang memberikan layanan antar ketempat konsumen tanpa dipungut biaya angkut.

Burger King





Burger King merupakan salah satu jenis restoran cepat saji yang menyajikan hamburger sebagai menu utamanya. Burger King didirikan pada tahun 1954 oleh James Mc Lamore dan David Edgerton dan berpusat di Miami-Dade Country, Florida. Sebelumnya Burger King adalah restoran ini adalah sebuah cabang dari restoran yang bernama Insta-Burger King yang didirikan oleh Kieth J.Kramer dan Matthew Burns.
Pada tahun 1955 Burger King telah beroperasi di 40 lokasi di seluruh Amerika. Tahun 1961 Burger King menjual lisensi franchisenya kepada pengusaha di Amerika Serikat dan pada saat itu juga nama restoran tersebut berubah menjadi Burger King Corporation.
Pada tahun 1963 Burger King mulai melakukan ekspansi ke luar Amerika dan membuka cabang restoran untuk pertama kalinya di San Juan, Puerto Rico. Namun, pembukaan gerai di Puerto Rico tidak mendapat tanggapan yang serius dari dunia internasional. Tanggapan ini justru muncul ketika dibuka cabang restotan Burger King di Kanada tahun 1969. Setelah pembukaan cabang di Kanada, restoran ini mulai diminati ke benua lainnya seperti, di Eropa dengan Madrid sebagai kota pertamanya pada tahun 1972,  Asia Timur pada tahun 1982 dan termasuk Negara lain yaitu Jepang, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan serta Indonesia.
Burger King pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1980-an dan sempat tutup pada tahun 1998 setelah terkena dampak krisis moneter. Pada bulan April 2007, Burger King kembali hadir di Indonesia dan mulai dioperasikan oleh Mitra Adiperkasa (yang juga mengoperasikan waralaba Starbucks dan Domino's Pizza), dengan outlet pertamanya di Senayan City, Jakarta. Saat ini, Burger King memiliki cabang-cabang di berbagai kota di Indonesia.
Informasi Franchise :
-          Jumlah Investasi : $294.000 - $2.800.000(Rp.4.636.641.000- Rp.44.158.492.000)
-          Initial Franchise fee : $50.000 (Rp.788.544.500)
-          Royalty fee : 4,5%
-          Term Of Agreement : 20 tahun
-          Biaya Perpanjang : $50.000 (Rp. 788.544.500)

Analisi Swot Burger King :
·         Strengh (Kekuatan)
- Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji
- penetrasi pasar yang tinggi
- disukai banyak kalangan masyarakat terutama kaum millennial
- daging burger yang lebih tebal
- memiliki brand awareness yang kuat dikalangan konsumen
·         Weeknesses (Kelemahan)
- banyaknya industri makanan yang menjual burger atau makanan siap saji lainnya
- mudah ditiru
- kurang memperhatikan nilai gizi
- lemak kalori makanan sangat tinggi dan tidak baik bagi kesehatan
- harga yang cukup mahal
·         Opportunities (Peluang)
- luasnya potensial market yang terjadi didunia industry makanan di Indonesia
- bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadikan pemasukan dari menjual brand dan sistem manajemennya
- mengembangkan jenis varian makanan yang lain, seperti dalam bentuk penyajian dan rasa baru
- tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis makanan siap saji
- tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat kepada restaurant makanan cepat saji seperti burger king
·         Threats (Ancaman)
- industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingannya juga semakin ketat
- banyaknya pesaing dari restaurant seperti KFC Dan McD
- Adanya tekanan dari berbagai pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas
- banyak masyarakat yang berahli ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai meninggalkan mengkonsumsi “junk Food”
- meningkatnya harga bahan makanan


Komentar

Postingan Populer